Friday, September 26, 2025

Hindari Kesalahan Umum Ini Saat Membeli Kavling di Perumahan

Membangun rumah impian di atas lahan milik sendiri adalah dambaan banyak orang. Membeli tanah kavling menjadi langkah awal yang paling krusial. 

Hindari Kesalahan Saat Membeli Tanah Kavling

Namun, proses yang tampak sederhana ini ternyata menyimpan banyak jebakan yang bisa mengubah impian menjadi mimpi buruk finansial. Banyak pembeli pemula, karena terburu-buru atau minim informasi, akhirnya terjebak dalam masalah yang seharusnya bisa dihindari. 

Agar perjalanan Anda dalam mewujudkan hunian idaman berjalan mulus, kenali beberapa kesalahan fatal yang sering terjadi saat membeli kavling di perumahan.

 

1. Mengabaikan Status Legalitas dan Sertifikat Tanah

Ini adalah kesalahan paling fundamental dengan risiko tertinggi. Tergiur harga murah sering kali membuat orang melupakan aspek terpenting: keamanan hukum.

Asal Percaya pada Selembar Kertas

Banyak yang mengira semua surat tanah itu sama. Padahal, kekuatan hukumnya sangat berbeda. Sertifikat Hak Milik (SHM) adalah bukti kepemilikan paling kuat dan sah di mata hukum. 

Hindari kavling yang hanya memiliki bukti Girik, Letter C, atau bahkan hanya Akta Jual Beli (AJB) tanpa ada proses peningkatan ke SHM.

Dokumen-dokumen tersebut bukan bukti kepemilikan, melainkan hanya bukti peralihan hak atau catatan pajak zaman dulu yang prosesnya masih panjang untuk menjadi SHM.

Tidak Melakukan Pengecekan Mandiri

Meskipun pengembang atau penjual sudah menunjukkan sertifikat, jangan langsung percaya. Langkah wajib yang tak boleh dilewatkan adalah melakukan pengecekan langsung ke kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat. 

Proses ini akan memastikan bahwa sertifikat tersebut asli, tidak sedang dalam sengketa, tidak dijaminkan ke bank, dan sesuai dengan data fisik di lapangan.

 

Jasa Pembuatan Website Properti

2. Tergiur Label "Lokasi Strategis" Tanpa Riset

Semua penjual pasti akan mengatakan lokasinya strategis. Namun, "strategis" versi penjual belum tentu sesuai dengan kebutuhan Anda.

Akses Jalan dan Fasilitas Bukan Nomor Dua

Sebuah lokasi mungkin dekat dengan jalan tol, tetapi jika akses jalan dari jalan utama menuju kavling itu sendiri sempit, rusak, atau belum ada, ini akan menjadi masalah besar. Bayangkan betapa sulitnya material bangunan masuk saat proses konstruksi nanti.

Pastikan Anda memeriksa secara langsung:

  • Lebar akses jalan: Apakah dua mobil bisa berpapasan dengan mudah?
  • Ketersediaan utilitas: Apakah jaringan listrik, air bersih, dan internet sudah tersedia di area tersebut?
  • Fasilitas umum terdekat: Seberapa jauh jaraknya ke sekolah, rumah sakit, pasar, atau tempat ibadah?

Mengabaikan Potensi Masalah Lingkungan

Riset mendalam juga berarti mencari tahu tentang kondisi lingkungan sekitar. Apakah area tersebut rawan banjir saat musim hujan? Apakah lokasinya berdekatan dengan area industri yang berpotensi menimbulkan polusi udara atau suara?

Menanyakan hal ini kepada warga sekitar bisa memberikan gambaran yang lebih jujur daripada hanya mengandalkan brosur.

 

Baca Juga: Tips dan Strategi Membeli Tanah Kavling di Perumahan

3. Tidak Menghitung Biaya Tambahan di Luar Harga Beli

Kesalahan umum lainnya adalah menganggap harga yang tertera di brosur merupakan harga final. Kenyataannya, ada serangkaian biaya tambahan yang jumlahnya bisa sangat signifikan dan harus Anda siapkan.

Membeli tanah kavling bukan sekadar membayar harga per meternya. Anggaran Anda harus mencakup:

  • Pajak: Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) untuk pembeli dan PPh untuk penjual.
  • Biaya Notaris/PPAT: Jasa pembuatan Akta Jual Beli (AJB) dan proses balik nama sertifikat.
  • Biaya Pengecekan Sertifikat dan Peningkatan Hak.
  • Izin Mendirikan Bangunan (IMB): Biaya ini wajib diurus sebelum Anda mulai membangun.

Jika semua biaya ini tidak dimasukkan ke dalam anggaran awal, rencana pembangunan rumah Anda bisa tertunda atau bahkan terhenti di tengah jalan.

 

Hindari Kesalahan Saat Membeli Tanah Kavling

4. Asal Pilih Pengembang Tanpa Cek Rekam Jejak

Saat membeli kavling dari sebuah perumahan, Anda tidak hanya membeli tanah, tetapi juga membeli kepercayaan dari pengembangnya. Developer terpercaya adalah jaminan keamanan investasi Anda.

Cari tahu rekam jejak pengembang tersebut. Apakah mereka pernah memiliki proyek sebelumnya? Kunjungi proyek lama mereka dan lihat bagaimana kondisinya. Cari ulasan atau testimoni dari pembeli sebelumnya. Pengembang dengan reputasi buruk sering kali bermasalah dalam hal serah terima sertifikat yang lambat atau fasilitas umum yang tidak kunjung dibangun sesuai janji.

 

Jadilah Pembeli yang Cermat

Membeli tanah kavling adalah sebuah langkah besar yang menjadi fondasi masa depan Anda. Jangan biarkan proses ini dirusak oleh ketergesa-gesaan dan kurangnya ketelitian.

Dengan memeriksa legalitas secara mendalam, melakukan riset lokasi yang komprehensif, menganggarkan biaya tersembunyi, dan memilih developer yang tepat, Anda tidak hanya membeli sebidang tanah, tetapi juga membeli ketenangan pikiran. Jadilah pembeli yang cerdas untuk kelancaran investasi properti Anda.

Jasa Pembuatan Website Properti



Penulis: R.A Keisya (ksy) 

Postingan Terkait

No comments:

Post a Comment