DIY Pot Gantung dari Barang Bekas Rumah Tangga
Gaya hidup Milenial dan Gen Z kini tak lepas dari dua
hal: estetika dan kesadaran lingkungan (eco-friendly). Memiliki taman vertikal
adalah solusi cerdas untuk hunian minimalis, tetapi membeli pot baru dalam
jumlah banyak bisa menguras kantong.
Solusinya ada di sekitar kita: barang bekas rumah
tangga. Proyek DIY Pot Gantung ini bukan hanya hemat biaya, tetapi juga
merupakan langkah nyata dalam menerapkan prinsip reuse dan dekorasi upcycle.
Dengan sedikit kreativitas, Anda bisa mengubah botol
plastik, kaleng bekas, atau bahkan ember bekas menjadi pot gantung estetik yang
unik, memberikan karakter yang tidak bisa didapatkan dari pot pabrikan.
Baca juga : Cara Membuat Taman Kecil di Teras Rumah dengan Budget Minim
Tutorial DIY: Menyulap Sampah Menjadi Pot Gantung Keren
Terdapat tiga jenis material utama dari barang bekas
rumah tangga yang paling mudah diubah menjadi pot gantung. Masing-masing
memiliki cara DIY yang berbeda.
Pot Gantung dari Botol Plastik Bekas: Solusi Paling Ekonomis
Botol plastik adalah material paling melimpah dan mudah
didapatkan. Proyek ini sangat ideal untuk pemula.
- Persiapan
Material: Kumpulkan botol plastik ukuran 1,5
atau 2 liter. Siapkan tali rami, cat outdoor warna netral (putih
atau terracotta), dan pisau cutter.
- Langkah
DIY:
- Bersihkan
dan keringkan botol. Lepaskan label.
- Posisikan
botol secara horizontal. Potong salah satu sisi botol membentuk lubang
persegi panjang, sisakan bagian bawah untuk menampung tanah.
- Cat
seluruh permukaan botol untuk menutupi merek dan memberikan sentuhan
estetik.
- Lubangi
dua titik di bagian atas botol (kiri dan kanan) untuk tempat memasukkan
tali pengait. Jangan lupa lubangi bagian bawah botol untuk drainase air!
Pot Gantung dari Kaleng Bekas: Kuat dan Minimalis
Kaleng bekas makanan atau cat memberikan vibe
industrial minimalis yang disukai Milenial. Materialnya kokoh dan tahan lama.
- Persiapan
Material: Kumpulkan kaleng bekas yang seragam
(misalnya kaleng susu bubuk atau cat). Siapkan palu dan paku, serta tali
kawat atau tali rami tebal.
- Langkah
DIY:
- Pastikan
tidak ada tepi tajam di bagian atas kaleng. Bersihkan dan keringkan.
- Gunakan
palu dan paku untuk membuat 2–3 lubang kecil di bagian bawah kaleng
sebagai drainase.
- Buat
dua lubang kecil di sisi atas kaleng, berlawanan arah, untuk mengaitkan
tali gantung.
- Opsional:
Untuk tampilan pot gantung estetik, bungkus kaleng dengan kain goni atau
tali rami, atau biarkan telanjang dengan warna metalik untuk vibe
industrial.
Tips Penataan dan Pemilihan Tanaman untuk Taman Vertikal
Pot DIY Anda sudah siap. Kini saatnya menata agar taman
vertikal Anda terlihat rapi dan hemat biaya di teras atau balkon.
Memasang Pot Gantung di Taman Vertikal
Penempatan pot harus efisien dan aman.
- Struktur
Penyangga: Gunakan rak kayu bekas, palet kayu,
atau kawat kassa yang dipaku ke dinding sebagai struktur utama taman
vertikal. Pastikan struktur ini kuat menahan beban tanah dan air.
- Penataan
Berjenjang: Gantung pot gantung secara
berjenjang. Letakkan pot yang berisi tanaman menjuntai (seperti Sirih
Gading atau String of Pearls) di bagian atas, dan tanaman tegak
(seperti Lidah Mertua mini) di bagian tengah. Ini memberikan kedalaman dan
menghindari kesan padat.
Pilih Tanaman yang Tepat dan Eco-Friendly
Setelah pot gantung siap, isi dengan media tanam
campuran (tanah, sekam, kompos) dan pilih tanaman lokal yang efisien.
- Tanaman
Merambat Ringan: Sirih Gading, Episcia, atau Creeping
Jenny adalah pilihan tepat untuk pot gantung dari botol plastik karena
akarnya tidak membutuhkan banyak ruang.
- Herbal:
Tanam herbal seperti mint, basil, atau rosemary di kaleng
bekas. Selain estetik dan hemat biaya, Anda juga mendapatkan suplai bahan
segar untuk dapur. Ini sangat praktis bagi gaya hidup Milenial dan Gen Z
yang mindful.
Proyek DIY Pot Gantung ini membuktikan bahwa taman
vertikal yang indah dan estetik tidak harus mahal. Dengan memanfaatkan barang
bekas rumah tangga dan sedikit usaha DIY, Anda telah menciptakan ruang hijau
yang eco-friendly, hemat biaya, dan sepenuhnya mencerminkan kepribadian kreatif
Anda sebagai Milenial atau Gen Z. Saatnya ubah sampah jadi berkah.
Penulis : Nisma Benu
No comments:
Post a Comment