Faktor yang Meningkatkan Nilai Jual Rumah di Kawasan Strategis
Dalam dunia properti, ada satu prinsip klasik yang tak pernah berubah: “lokasi menentukan nilai.”
Rumah yang berada di kawasan strategis hampir selalu mengalami kenaikan harga
lebih cepat dibanding rumah di daerah pinggiran.
Hal ini karena lokasi menentukan kenyamanan, aksesibilitas, dan daya tarik
pasar.
Kawasan strategis biasanya
memiliki akses transportasi yang mudah, fasilitas publik lengkap, dan
lingkungan yang berkembang pesat.
Faktor-faktor inilah yang menjadi magnet bagi pembeli dan investor, sekaligus
mendorong kenaikan nilai jual rumah dari tahun ke tahun.
1.
Aksesibilitas dan Infrastruktur
Faktor pertama yang paling
memengaruhi nilai rumah adalah aksesibilitas.
Rumah yang dekat dengan jalan utama, tol, bandara, atau stasiun akan lebih
diminati karena memudahkan mobilitas penghuni.
Sebagai contoh, di Kota
Kediri, pembangunan Bandara Dhoho dan Tol Kediri–Tulungagung menjadi
pemicu lonjakan harga properti di area sekitar.
Kawasan yang sebelumnya biasa saja kini berubah menjadi zona investasi
menjanjikan.
Peningkatan infrastruktur
selalu berbanding lurus dengan kenaikan nilai properti.
Semakin mudah akses transportasi, semakin tinggi minat pembeli, dan otomatis
harga rumah ikut terdongkrak.
Baca Juga: Tren Hunian Modern Rumah Cluster Jadi Pilihan Favorit di Kota Kediri
2. Kedekatan dengan Fasilitas Publik
Rumah yang dekat dengan
fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, pasar modern, hingga pusat
perbelanjaan, memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Kedekatan dengan fasilitas ini membuat hidup penghuni menjadi lebih praktis dan
efisien.
Contohnya, rumah cluster
yang hanya 5 menit ke pusat kota atau kampus biasanya memiliki permintaan
tinggi di pasar sewa.
Hal ini menjadikan properti tersebut tidak hanya bernilai tinggi, tetapi juga menghasilkan
passive income dari penyewaan.
3.
Kualitas Lingkungan dan Keamanan
Faktor lingkungan juga
memainkan peran besar dalam menentukan nilai rumah.
Pembeli modern kini tidak hanya mencari rumah yang nyaman, tetapi juga lingkungan
yang aman, hijau, dan bebas banjir.
Kawasan dengan sistem keamanan
24 jam, CCTV, serta akses terbatas (one gate system) memiliki nilai jual
lebih tinggi.
Selain itu, adanya ruang terbuka hijau atau taman juga meningkatkan kenyamanan,
terutama bagi keluarga muda.
Kualitas udara, kebersihan
lingkungan, dan tata ruang yang tertata rapi turut memperkuat citra kawasan.
Karena itu, perumahan cluster dengan konsep hijau kini semakin digemari
oleh kalangan menengah ke atas.
4.
Konsep dan Desain Rumah
Selain faktor eksternal, konsep
arsitektur dan desain rumah juga memengaruhi nilai jual.
Desain rumah minimalis modern, layout terbuka, dan pencahayaan alami kini
menjadi tren yang meningkatkan daya tarik pasar.
Rumah yang sudah direnovasi
atau memiliki tampilan modern biasanya bisa dijual 10–20% lebih tinggi
dibandingkan rumah dengan desain lama, meskipun berada di lokasi yang sama.
Desain yang fungsional dan penggunaan furnitur multifungsi juga menjadi nilai tambah, terutama di rumah berukuran compact seperti type 36 atau 45 yang banyak diminati keluarga muda.
5. Legalitas dan Status Kepemilikan yang Jelas
Legalitas properti sering
dianggap sepele, padahal menjadi faktor penentu utama nilai jual rumah.
Rumah dengan dokumen lengkap seperti sertifikat hak milik (SHM), IMB, dan bukti
pembayaran pajak yang rapi akan jauh lebih mudah dijual kembali.
Investor juga cenderung
menghindari rumah dengan status tidak jelas, meskipun harganya murah.
Jadi, pastikan legalitas rumah selalu lengkap dan aman secara hukum,
karena hal ini berpengaruh langsung terhadap kepercayaan pembeli.
6.
Potensi Pengembangan Kawasan
Faktor lain yang sering
dilupakan adalah rencana pengembangan daerah.
Kawasan yang akan dibangun fasilitas publik baru seperti mall, universitas,
atau terminal biasanya mengalami lonjakan harga signifikan dalam 2–3
tahun.
Sebagai contoh, ketika
pemerintah mengumumkan proyek infrastruktur baru, para pengembang langsung
mulai membangun perumahan di sekitar lokasi tersebut.
Dampaknya, harga rumah naik bahkan sebelum proyek selesai dibangun.
Karena itu, investor cerdas selalu memantau rencana tata ruang daerah (RTRW) untuk melihat potensi pengembangan wilayah di masa depan.
7.
Tren Pasar dan Permintaan
Kenaikan nilai rumah juga
dipengaruhi oleh permintaan pasar.
Ketika banyak orang mencari rumah di kawasan tertentu misalnya dekat kampus
atau kawasan industri harga akan naik karena ketersediaan terbatas.
Tren ini sering kali mengikuti
perubahan gaya hidup masyarakat.
Contohnya, permintaan rumah cluster modern meningkat karena masyarakat kini
lebih mengutamakan keamanan dan privasi.
Dengan memahami tren pasar,
kamu bisa memilih kawasan yang sedang naik daun dan berpotensi
memberikan keuntungan besar di masa depan.
Lokasi
Strategis, Nilai Pasti Naik
Semua faktor di atas
menunjukkan satu hal penting: lokasi strategis adalah kunci utama dalam
menentukan nilai jual rumah.
Mulai dari akses transportasi, fasilitas publik, hingga keamanan lingkungan,
semuanya berkontribusi pada kenaikan harga.
Bagi kamu yang berencana
berinvestasi di properti, fokuslah pada kawasan dengan potensi pertumbuhan
dan pengembangan jangka panjang.
Dengan analisis yang tepat dan perawatan yang baik, rumah bukan hanya menjadi
tempat tinggal, tetapi juga aset investasi yang terus meningkat nilainya.
Penulis: Kanisia Emanuela Bantaika (kns)
No comments:
Post a Comment