Hitung Untung Properti Kediri, Sewa Rumah atau Jual Tanah?
Investasi properti
di Kediri kian memanas, terutama dengan adanya proyek strategis nasional.
Banyak yang tergiur, namun tak sedikit yang melangkah hanya berbekal intuisi.
Padahal, dalam dunia investasi, intuisi tanpa kalkulasi adalah resep menuju
kerugian. Sudah saatnya Anda berhenti menebak-nebak dan mulai menghitung.
Keputusan antara
membangun rumah untuk disewakan atau membeli tanah untuk dijual kembali
seringkali menjadi dilema utama. Keduanya menawarkan jalan keuntungan yang
berbeda. Namun, mana yang paling sesuai dengan profil dan tujuan finansial
Anda?
Mari kita bedah
bersama menggunakan Kalkulator Investor Kediri, sebuah pendekatan
sederhana untuk memproyeksikan keuntungan investasi properti Anda secara lebih
realistis dan terukur.
Baca juga : Playbook Investor Cerdas, Menavigasi Peta Properti Kediri Sesuai Profil Anda
Dua Jalan Investasi:
Pendapatan Rutin vs. Keuntungan Jangka Panjang
Sebelum masuk ke
angka, penting untuk memahami dua konsep utama keuntungan properti: Rental
Yield dan Capital Gain. Yang satu menawarkan arus kas bulanan,
sementara yang lain memberikan keuntungan besar di masa depan.
Menghitung Rental Yield
(Studi Kasus: Rumah Tipe 45 di Banjaran)
Rental Yield adalah persentase
keuntungan yang Anda dapatkan dari menyewakan properti dalam setahun, dihitung
dari harga beli properti tersebut. Ini adalah metrik vital jika tujuan Anda
adalah mendapatkan passive income properti setiap bulan.
Rumusnya sederhana:
(Pendapatan Sewa Tahunan / Harga Beli Properti) x 100%
Mari kita buat
studi kasus. Anda membeli sebuah rumah Tipe 45 di area berkembang seperti
Banjaran, Kediri, seharga Rp400 juta. Setelah melakukan riset harga sewa
rumah Kediri di area sekitar, Anda menemukan potensi harga sewa yang wajar
adalah Rp15 juta per tahun.
Maka,
perhitungannya: (Rp15.000.000 / Rp400.000.000) x 100% = 3,75%
Angka yield
properti sebesar 3,75% per tahun ini menjadi patokan Anda. Angka ini lebih
tinggi dari bunga deposito? Jika ya, maka properti sewa Anda sudah berada di
jalur yang tepat untuk menghasilkan pendapatan rutin.
Memproyeksikan Capital
Gain (Studi Kasus: Tanah di Koridor Bandara)
Capital Gain adalah keuntungan
yang Anda peroleh dari selisih harga jual dan harga beli properti. Ini adalah
tujuan utama bagi investor yang fokus pada investasi jangka panjang,
yang rela menunggu beberapa tahun untuk mendapatkan imbal hasil maksimal.
Berbeda dengan
rental yield yang pasti, capital gain bersifat proyeksi. Cara terbaik untuk
memproyeksikannya adalah dengan meriset kenaikan harga tanah historis di
lokasi strategis Kediri tersebut.
Misalnya, Anda
membeli sebidang tanah di koridor menuju bandara baru seharga Rp1 juta per
meter persegi. Anda melihat data bahwa dalam dua tahun terakhir, harga tanah di
zona terdekat naik rata-rata 20% per tahun karena efek pembangunan bandara
Kediri. Dengan asumsi tren serupa, Anda bisa memproyeksikan nilai tanah
Anda di masa depan.
Proyeksi ini tidak
pasti, namun memberikan Anda gambaran berbasis data mengenai prospek
properti Kediri yang Anda miliki, jauh lebih baik daripada sekadar harapan
kosong.
Biaya Tersembunyi yang
Menggerus Laba
Keuntungan kotor
bukanlah keuntungan bersih. Banyak investor pemula terjebak karena melupakan
biaya-biaya lain yang wajib diperhitungkan. Sebelum mengambil keputusan,
pastikan Anda memasukkan komponen berikut dalam kalkulasi Anda:
- Pajak Properti: Ada Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB) yang harus dibayar setiap tahun, dan BPHTB (Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) saat transaksi pembelian.
- Biaya Notaris: Jasa notaris
untuk AJB (Akta Jual Beli), balik nama, dan pengecekan sertifikat
membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
- Perawatan Tahunan: Khusus untuk
rumah sewa, anggarkan biaya untuk perbaikan kecil, pengecatan ulang, atau
kerusakan tak terduga.
- Iuran Lingkungan: Biaya
keamanan dan kebersihan di lingkungan perumahan juga menjadi pengeluaran
rutin.
Memasukkan semua
biaya ini akan memberikan Anda gambaran keuntungan bersih yang jauh lebih
akurat.
Putusan Akhir: Angka
Mana yang Paling Relevan untuk Anda?
Setelah melakukan
semua perhitungan, kini saatnya kembali ke pertanyaan awal: sewa rumah atau
jual tanah? Jawabannya ada pada tujuan finansial Anda.
- Pilih Rumah Sewa (Fokus pada
Rental Yield):
Jika Anda membutuhkan tambahan arus kas bulanan untuk kebutuhan
hidup atau untuk membayar cicilan properti itu sendiri. Ini cocok bagi
Anda yang mencari stabilitas pendapatan.
- Pilih Investasi Tanah (Fokus
pada Capital Gain): Jika Anda memiliki dana dingin dan tidak
membutuhkannya dalam waktu dekat. Ini adalah strategi untuk membangun
kekayaan untuk tujuan besar di masa depan, seperti dana pensiun atau
warisan.
Pada akhirnya,
angka tidak pernah bohong. Pilihan yang tepat bukanlah tentang ikut-ikutan
tren, melainkan tentang keputusan yang selaras dengan angka dan tujuan
finansial pribadi. Gunakan kalkulasi ini untuk memperkuat strategi investasi
properti Kediri Anda.
Penulis : Shelia Wardatul Jannah ( lia )
No comments:
Post a Comment