Tuesday, October 14, 2025

10 Langkah Krusial Membeli Properti Investasi Pertama Anda

10 Langkah Krusial Membeli Properti Investasi Pertama Anda

Memiliki niat berinvestasi properti adalah langkah awal yang hebat. Namun, mengubah niat tersebut menjadi aset nyata yang menguntungkan membutuhkan perencanaan dan eksekusi yang cermat. Bagi Anda, investor pemula, milenial, dan keluarga yang ingin membangun aset jangka panjang, kebingungan adalah hal yang wajar.

Jangan khawatir. Gunakan daftar periksa ini sebagai panduan langkah demi langkah untuk menavigasi proses pembelian properti investasi pertama Anda dengan percaya diri dan aman.


Baca juga: Panduan Investasi Properti 2025 untuk Pemula dan Milenial


Fondasi Kokoh: Tahap Perencanaan yang Matang (Langkah 1-3)

Fase awal ini menentukan 80% keberhasilan investasi AnPrda. Kesalahan dalam tahap perencanaan bisa berakibat fatal di kemudian hari.

Langkah 1: Menghitung Kemampuan Finansial secara Jujur

Langkah pertama bukanlah mencari properti, melainkan melihat ke dalam kantong Anda sendiri. Kemampuan finansial bukan hanya soal Dana Uang Muka (DP). Anda juga harus memperhitungkan biaya-biaya tersembunyi yang sering dilupakan, seperti:

  • Pajak Pembeli (BPHTB)
  • Biaya notaris untuk pengurusan Akta Jual Beli (AJB)
  • Biaya administrasi dan provisi jika menggunakan KPR bank
  • Biaya asuransi dan potensi renovasi minor.

Memahami gambaran biaya total akan menghindarkan Anda dari masalah cash flow di tengah jalan.

Langkah 2: Menentukan Strategi Investasi (Beli-Sewa vs. Beli-Jual)

Apa tujuan utama Anda? Jawaban ini akan menentukan tipe properti yang Anda cari.

  • Beli-Sewa (Mencari Cash Flow): Anda ingin mendapatkan pendapatan pasif bulanan. Fokuslah pada properti yang diminati penyewa, seperti rumah tapak di dekat kawasan industri, apartemen dekat universitas atau pusat bisnis.
  • Beli-Jual (Mencari Capital Gain): Anda bertujuan menjual kembali properti di masa depan dengan harga lebih tinggi. Carilah properti di area berkembang, dekat dengan rencana pembangunan infrastruktur (misalnya, tol atau stasiun MRT baru).

Langkah 3: Riset Lokasi Mendalam

"Lokasi, lokasi, lokasi" bukan sekadar mantra usang. Lakukan riset pasar properti yang komprehensif. Periksa aksesibilitas transportasi umum, fasilitas publik (sekolah, rumah sakit, pasar), tingkat keamanan lingkungan, dan potensi pengembangan wilayah di masa depan. Jangan hanya mengandalkan brosur; kunjungi lokasi pada waktu yang berbeda (pagi, sore, akhir pekan) untuk merasakan suasana sebenarnya.

Jasa Pembuatan Website Properti

Uji Tuntas: Tahap Verifikasi Kunci (Langkah 4-6)

Setelah menemukan kandidat properti, saatnya melakukan verifikasi mendalam. Di sinilah ketelitian Anda diuji untuk menghindari penyesalan.

Langkah 4: Memilih Agen Properti Terpercaya

Bagi pemula, agen properti yang baik adalah mitra strategis. Pilih agen yang memiliki lisensi, rekam jejak yang baik, dan benar-benar mendengarkan kebutuhan Anda, bukan hanya mendorong penjualan. Mereka bisa memberikan wawasan pasar dan membantu proses negosiasi.

Langkah 5: Due Diligence Legalitas Dokumen

Ini adalah langkah paling krusial. Jangan pernah melakukan transaksi sebelum legalitasnya jelas. Pastikan properti memiliki dokumen asli yang sah, seperti:

  • Sertifikat Tanah (SHM atau HGB)
  • Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau Persetujuan Bangunan Gedung (PBG)
  • Bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terakhir.

Untuk memastikan keaslian sertifikat, lakukan pengecekan langsung ke kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat.

Langkah 6: Inspeksi Kondisi Fisik Bangunan

Ajak ahli bangunan jika perlu. Periksa dengan teliti kondisi struktur pondasi, dinding (apakah ada retak), atap (potensi bocor), kualitas air, serta sistem kelistrikan dan sanitasi. Biaya perbaikan tersembunyi bisa sangat besar, jadi pastikan Anda tahu persis kondisi properti yang akan dibeli, baik itu properti seken maupun rumah baru.

Pasangan milenial sedang berdiskusi dengan agen properti mengenai rencana investasi properti pertama mereka

Menuju Garis Finis: Tahap Transaksi dan Serah Terima (Langkah 7-10)

Jika semua verifikasi lolos, Anda sudah hampir sampai. Fase ini melibatkan proses hukum dan finansial hingga properti resmi menjadi milik Anda.

Langkah 7: Negosiasi Harga yang Cerdas

Gunakan hasil riset lokasi dan inspeksi fisik sebagai dasar negosiasi Anda. Tawar harga secara wajar berdasarkan harga pasar dan kondisi properti. Tunjukkan temuan minus dari hasil inspeksi sebagai argumen untuk mendapatkan harga yang lebih baik.

Langkah 8: Proses Pengajuan KPR (Jika Menggunakan)

Jika Anda membeli dengan skema kredit, segera ajukan KPR ke beberapa bank untuk membandingkan suku bunga dan penawaran terbaik. Bank akan melakukan proses verifikasi data (BI Checking/SLIK) dan penilaian properti (appraisal) sebelum menyetujui pinjaman Anda.

Langkah 9: Penandatanganan AJB di Hadapan PPAT

Setelah KPR disetujui dan kesepakatan harga tercapai, proses jual beli akan diresmikan melalui penandatanganan Akta Jual Beli (AJB). Proses ini wajib dilakukan di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) yang berwenang. Di sinilah pelunasan dan peralihan hak secara hukum terjadi.

Langkah 10: Serah Terima Kunci dan Aset

Langkah terakhir adalah serah terima fisik properti. Buatlah Berita Acara Serah Terima (BAST) yang mencatat semua aset yang diserahkan, kondisi properti saat itu, serta pencatatan angka meteran listrik dan air. Pastikan Anda menerima semua kunci dan dokumen asli yang diperlukan.

Selamat, Anda selangkah lebih dekat menjadi investor property


Penulis: Shelia Wardatul Jannah ( lia )

Postingan Terkait

No comments:

Post a Comment