Trend Japandi dan Skandinavia dalam Desain Rumah Minimalis
Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, generasi Gen Z
dan Milenial mencari sebuah ketenangan. Konsep hunian minimalis pun naik daun,
bukan hanya sebagai gaya desain, melainkan filosofi hidup yang mengutamakan
fungsi dan kesederhanaan.
Dua trend desain yang mendominasi panggung interior saat ini adalah Japandi dan Skandinavia. Keduanya menjanjikan ruang yang sederhana dan menenangkan, namun menawarkan vibes yang unik.
Baca juga : Gaya Desain Rumah Minimalis yang Sedang Tren 2025
Mengapa Desain Minimalis Menarik Gen Z dan Milenial?
Pilihan gaya hidup minimalis bagi generasi muda modern
adalah respons terhadap konsumerisme berlebihan. Mereka mendambakan rumah
yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi retreat yang bebas dari
kekacauan visual dan mental.
Desain minimalis memungkinkan rumah menjadi lebih mudah dibersihkan,
hemat biaya dekorasi yang tidak perlu, dan menonjolkan perabotan
multifungsi—sangat ideal untuk apartemen atau rumah mungil yang umum dimiliki
Gen Z dan Milenial. Inilah awal mula mengapa Japandi dan Skandinavia begitu
dicintai.
Skandinavia Kehangatan Alam Utara yang Terang
Gaya Skandinavia, yang berasal dari
negara-negara Nordik, dikenal dengan filosofi hygge—menciptakan suasana
nyaman, hangat, dan tenteram.
Ciri Khas Skandinavia
- Palet
Warna Netral: Dominasi warna putih yang bersih,
abu-abu, dan beige. Tujuannya untuk memaksimalkan pantulan cahaya
alami, mengingat wilayah Nordik memiliki jam siang yang lebih sedikit.
- Material
Alami dan Tekstur Lembut: Penggunaan kayu
berwarna terang (seperti pine atau birch), lantai kayu, dan
elemen tekstur lembut dari wol, linen, atau rajutan. Ini menciptakan
kehangatan visual yang sangat dibutuhkan.
- Fokus
pada Kenyamanan: Prioritas utama adalah kenyamanan.
Sofa empuk, selimut tebal, dan lilin adalah elemen dekorasi yang wajib
ada.
Skandinavia menciptakan rumah yang terang, lapang, dan
nyaman—seperti pelukan hangat di hari yang dingin.
Gambar : ilustrasi by AI
Japandi Elegan, Senyap, dan Penuh Filosofi
Japandi adalah perpaduan harmonis antara Scandinavian
(Scandi) dan estetika tradisional Jepang (Wabi-Sabi). Konsep ini
mengambil kesederhanaan Scandi dan menggabungkannya dengan kesempurnaan
ketidaksempurnaan ala Jepang.
Elemen Pembeda Japandi
- Keseimbangan
Kontras: Berbeda dari Skandinavia yang serba
terang, Japandi berani menggunakan kayu berwarna lebih gelap (seperti jati
atau kenari) dan palet warna yang lebih berani seperti hitam, terracotta,
atau olive green.
- Fokus
pada Garis Bersih: Perabotan Japandi lebih rendah,
sederhana, dan menonjolkan garis-garis yang sangat bersih serta tegas.
Setiap objek memiliki ruang bernapas.
- Prioritas
Kualitas: Filosofi Wabi-Sabi mengajarkan
untuk menghargai material alami dan craftsmanship. Benda di rumah
haruslah berkualitas tinggi, fungsional, dan bertahan lama.
Japandi menciptakan interior rumah yang senyap, elegan,
dan menawarkan kedamaian yang mendalam. Ini adalah konsep hidup minimalis yang
menekankan pada mutu, bukan kuantitas.
Gambar : ilustrasi by AI
Memadukan Keduanya Kombinasi Sempurna bagi Hunian Indonesia
Meskipun berbeda, Japandi dan Skandinavia sangat
mungkin dikombinasikan. Inilah yang menjadi trend populer. Anda bisa
mengambil kehangatan tekstur lembut dari Skandinavia (karpet tebal, bantal
linen) dan mengombinasikannya dengan furnitur kayu bergaris bersih dan
sederhana ala Japandi.
Karena iklim tropis Indonesia, gaya Japandi mungkin
lebih relevan dengan penggunaan material alami seperti rotan, bambu, dan kayu
jati yang lebih tahan lama serta memiliki warna gelap alami yang lebih kaya.
Gen Z dan Milenial dapat menciptakan hunian yang bukan
hanya indah, tetapi juga refleksi dari gaya hidup sadar. Entah memilih estetika
sederhana Skandinavia yang terang atau elegansi Japandi yang senyap, intinya
adalah menciptakan rumah yang membuat Anda berkata, "Saya merasa damai di
sini." Pilihlah yang paling sesuai dengan budget, ruang, dan konsep
hidup minimalis Anda.
Penulis : Nisma Benu
No comments:
Post a Comment