Trik Lolos KPR Properti Investasi untuk Karyawan dan Wiraswasta
Setiap ide besar
dalam investasi properti, sehebat apa pun potensinya, seringkali membutuhkan
satu elemen krusial untuk menjadi nyata: pendanaan. Bagi sebagian besar
investor, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah jembatan yang menghubungkan mimpi
dan realita. Namun, mengajukan KPR untuk properti investasi memiliki aturan
main yang berbeda.
Memahami cara kerja
"mesin" KPR untuk tujuan investasi adalah langkah fundamental. Ini
bukan sekadar tentang mendapat persetujuan, tetapi tentang mendapatkan
fasilitas pendanaan properti terbaik yang akan mengakselerasi pertumbuhan
portofolio Anda.
Baca juga : Investasi Properti Cerdas, Cara Temukan Lokasi Emas
Memahami Aturan Main: Perbedaan
Kunci KPR Investasi
Saat Anda melangkah
ke bank untuk properti kedua atau ketiga, jangan kaget jika perlakuannya
berbeda. Bank memandang KPR untuk investasi memiliki risiko yang lebih tinggi
dibandingkan KPR untuk rumah tinggal pertama.
Perbedaan utamanya
terletak pada tiga hal:
- Uang Muka (DP) yang Lebih
Besar:
Regulator perbankan menetapkan aturan Loan to Value (LTV) yang
lebih ketat untuk properti investasi. Artinya, porsi pinjaman yang
diberikan bank lebih kecil, sehingga Anda harus menyiapkan dana pribadi
atau DP yang lebih besar. Jika KPR rumah pertama mungkin bisa dengan DP
10%, untuk properti kedua bisa jadi minimal 20% atau lebih.
- Suku Bunga Sedikit Lebih
Tinggi:
Bank seringkali menerapkan marjin keuntungan yang sedikit lebih tinggi
pada suku bunga KPR investasi sebagai kompensasi atas risiko yang mereka
ambil.
- Tenor yang Mungkin Lebih
Pendek:
Meskipun tidak selalu, beberapa bank mungkin menawarkan jangka waktu
pinjaman (tenor) yang lebih pendek untuk properti non-residensial pertama.
Mempersiapkan "Kesehatan
Finansial" Anda
Sebelum melangkah
ke bank, langkah terpenting adalah membereskan kondisi finansial internal.
Pihak bank akan melakukan analisa kredit yang sangat detail melalui
Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK, atau yang dulu dikenal sebagai BI
Checking.
Rapor keuangan Anda
di SLIK adalah cerminan disiplin Anda. Riwayat kredit yang buruk, seperti
cicilan macet atau tunggakan kartu kredit, adalah bendera merah besar bagi
bank. Cara memperbaikinya? Mulai sekarang, bayar semua tagihan tepat waktu
dan lunasi utang-utang konsumtif yang tidak perlu. Laporan keuangan pribadi
yang tertata rapi akan menunjukkan bahwa Anda adalah calon debitur yang
bertanggung jawab.
Strategi Jitu Lolos KPR Sesuai
Profesi
Setiap profesi
memiliki cara tersendiri untuk meyakinkan bank. Kuncinya adalah menyajikan
bukti kapasitas pembayaran cicilan yang kuat dan stabil.
Bagi Karyawan: Tunjukkan Stabilitas
Pendapatan
Jika Anda seorang
karyawan, kekuatan utama Anda adalah stabilitas dan keteraturan pendapatan.
Bank menyukai ini. Pastikan Anda menyiapkan:
- Slip gaji (minimal 3 bulan terakhir)
yang menunjukkan pendapatan bersih.
- Surat keterangan kerja dengan status
karyawan tetap.
- Rekening koran yang mencerminkan
penerimaan gaji bulanan secara konsisten.
Dokumen-dokumen ini
adalah bukti kuat bahwa Anda memiliki sumber dana yang jelas untuk membayar
cicilan setiap bulan.
Bagi Wiraswasta/Freelancer: Buktikan
Arus Kas yang Sehat
Bagi wiraswasta
atau freelancer, tantangannya adalah membuktikan pendapatan yang mungkin tidak
rutin. Kuncinya adalah profesionalisme dalam pencatatan keuangan. Bank
ingin melihat bukti bahwa bisnis Anda sehat dan menghasilkan keuntungan.
Siapkan:
- Pencatatan Keuangan yang Rapi: Laporan laba
rugi sederhana, catatan pemasukan dan pengeluaran.
- Legalitas Usaha: Dokumen
seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) atau surat keterangan usaha lainnya
sangat penting.
- Mutasi Rekening Koran Positif: Jaga agar
arus kas di rekening bank Anda aktif dan menunjukkan transaksi bisnis yang
sehat. Hindari saldo kosong atau mutasi yang mencurigakan.
Negosiasi dengan Bank: Jangan Terima
Tawaran Pertama
Setelah semua
dokumen siap, saatnya "berbelanja" produk KPR. Jangan hanya terpaku
pada satu bank. Kunjungi beberapa bank dan bandingkan penawaran mereka.
Perhatikan tidak
hanya suku bunga, tetapi juga biaya lain seperti biaya provisi, administrasi,
dan penalti pelunasan dipercepat. Jangan ragu untuk bernegosiasi.
Tanyakan apakah ada penawaran suku bunga yang lebih baik atau diskon biaya.
Menunjukkan bahwa Anda adalah nasabah potensial yang berpengetahuan akan
memberikan Anda posisi tawar yang lebih baik.
Pendanaan yang
tepat adalah akselerator menuju tujuan investasi Anda. Dengan persiapan matang,
KPR bukan lagi penghalang, melainkan alat ampuh untuk membangun kekayaan.
Penulis : Shelia Wardatul Jannah ( lia )
No comments:
Post a Comment