5 Destinasi Wisata Religi Kediri, Panduan Ziarah dan Sejarah

Kediri
lebih dari sekadar kota industri dan perdagangan di Jawa Timur. Jauh di dalam
denyut nadinya, kota ini menyimpan kekayaan spiritual dan jejak sejarah
yang mendalam.
Bagi
para peziarah dan pencari ketenangan, Kediri adalah sebuah kanvas besar yang
melukiskan harmoni antara budaya, sejarah, dan keimanan.
Menjelajahi
wisata religi Kediri bukan sekadar mengunjungi tempat, melainkan sebuah
perjalanan menapaktilasi masa lalu dan menemukan refleksi diri. Dari masjid
bersejarah hingga goa pertapaan, setiap sudutnya menawarkan cerita dan nilai
spiritual yang unik.
Baca juga: Wisata Kampung Inggris Pare Info Kursus, Biaya dan Tips
Jejak Spiritual: Sejarah &
Akulturasi Budaya
Perkembangan
Islam di Kediri tidak bisa dilepaskan dari akar budaya Jawa yang telah mengakar
kuat. Para ulama dan penyebar agama di masa lalu menggunakan pendekatan budaya
untuk mengenalkan nilai-nilai keagamaan.
Hasilnya
adalah sebuah akulturasi yang indah, di mana tradisi lokal dan ajaran agama
berjalan beriringan.
Inilah
yang membuat wisata spiritual Jawa Timur, khususnya di Kediri, terasa
berbeda. Ada nuansa penghormatan terhadap leluhur sekaligus ketundukan pada
Sang Pencipta.
Kehidupan
masyarakatnya pun mencerminkan perpaduan ini, menciptakan suasana yang toleran
dan damai.
Destinasi Ziarah Utama: Pusat
Ketenangan Lintas Iman
Kediri
menyimpan beberapa permata spiritual yang menjadi tujuan utama para peziarah.
Tempat-tempat ini tidak hanya penting bagi satu agama, tetapi juga menjadi
simbol keharmonisan.
Masjid Agung Kediri: Ikon Megah di
Jantung Kota
Berdiri
megah di sebelah barat Alun-Alun, Masjid Agung Kediri adalah wajah
spiritual kota. Didirikan pada tahun 1771, masjid ini telah menjadi saksi bisu
perkembangan Kediri.
Setelah
renovasi besar, bangunannya kini tampil modern tanpa meninggalkan akar
tradisinya.
Arsitektur
bergaya Joglo dengan tiga lantai, pilar-pilar besar, dan kubah hijau kebiruan
yang khas, menjadikannya pusat ibadah yang menenangkan. Menara setinggi 49
meter menjadi ikon visual yang tak terpisahkan.
Selama
bulan Ramadan, masjid ini menjadi pusat kegiatan, menarik ribuan jamaah untuk
merasakan kebersamaan dalam ibadah Tarawih 23 rakaat.
Makam Setono Gedong: Peristirahatan
Mbah Wasil
Bagi
para peziarah, Setono Gedong adalah destinasi wajib. Di sinilah bersemayam
ulama besar yang dikenal sebagai Makam Mbah Wasil. Kawasan ini
memancarkan aura ketenangan dan spiritualitas yang kental.
Kompleks
ini dipercaya sebagai salah satu pusat penyebaran Islam awal di Kediri. Banyak
peziarah datang dari berbagai penjuru untuk berdoa, mengenang perjuangan para
ulama, dan mencari berkah.
Suasana
teduh di bawah pepohonan rindang menambah kekhusyukan dalam berziarah.
Goa Selomangleng: Refleksi di Tengah
Kesunyian Alam
Berbeda
dengan tempat ziarah lainnya, Goa Selomangleng menawarkan perpaduan
antara wisata sejarah, alam, dan spiritual. Goa batu ini diyakini sebagai
tempat pertapaan tokoh kerajaan di masa lalu.
Dikelilingi
alam yang asri, tempat ini sering dijadikan lokasi untuk refleksi diri dan
meditasi. Nuansa mistis yang tenang, jauh dari hiruk pikuk kota, menjadikannya
tempat ideal untuk mencari ketenangan batin dan terhubung dengan alam.
Harmoni dalam Ziarah: Potret
Toleransi Kediri
Keunikan
wisata religi Kediri tidak berhenti pada destinasi Islam saja. Kota ini
juga menjadi rumah bagi tempat-tempat suci agama lain, yang seringkali juga
dikunjungi wisatawan untuk melihat keindahan arsitektur dan merasakan
kedamaiannya.
Gua Maria Pohsarang: Oase Doa Umat
Katolik
Sebagai
salah satu destinasi ziarah umat Katolik terbesar, Pohsarang menawarkan suasana
yang damai. Arsitekturnya unik, memadukan gaya Eropa dengan sentuhan budaya
Jawa yang kental.
Kompleks
yang luas dan rindang ini menjadi tempat doa yang sempurna bagi siapa saja yang
mencari ketenangan.
Pura Jalatunda: Simbol Keberagaman
di Lereng Gunung
Meskipun
tidak sebesar destinasi lain, keberadaan pura ini menjadi bukti nyata harmoni
dan keberagaman religius di Kediri. Pura ini menjadi tempat ibadah bagi umat
Hindu dan sering dikunjungi wisatawan yang ingin melihat sisi lain dari
kekayaan spiritual kota ini.

Adab dan Tradisi: Etika Mengunjungi
Tempat Suci
Saat
melakukan perjalanan ziarah, penting untuk memahami etika berziarah yang
berlaku.
- Berpakaian
Sopan:
Kenakan pakaian yang rapi, bersih, dan menutup aurat sebagai bentuk
penghormatan terhadap tempat suci.
- Menjaga
Ketenangan:
Hindari berbicara terlalu keras, tertawa terbahak-bahak, atau membuat
kegaduhan. Jaga kekhusyukan peziarah lain.
- Menjaga
Kebersihan:
Jangan membuang sampah sembarangan dan ikuti aturan yang berlaku di
lokasi.
- Hormati
Tradisi:
Ikuti tata cara dan ritual yang biasa dilakukan, seperti melepas alas kaki
atau berwudhu, sesuai petunjuk di lokasi.
Momen-momen
ziarah biasanya ramai pada bulan Muharram (Suro), Maulid Nabi, atau menjelang
bulan puasa. Mengunjungi di luar waktu tersebut bisa memberikan pengalaman yang
lebih tenang.
Refleksi dari Perjalanan Spiritual
di Kediri
Mengunjungi
tempat ziarah di Kediri adalah sebuah perjalanan spiritual yang
memperkaya jiwa. Ini adalah kesempatan untuk belajar sejarah, menghargai
keberagaman, dan yang terpenting, menemukan ketenangan batin.
Warisan
budaya dan religi ini adalah aset tak ternilai yang harus kita jaga bersama.
Dengan mengunjunginya secara bijak dan penuh hormat, kita tidak hanya
mendapatkan kedamaian, tetapi juga turut melestarikan jejak spiritual untuk
generasi mendatang.
Referensi:
Masfuk
Mubarok: Masjid Agung Kota Kediri - Destinasi Wisata Religi
https://youtu.be/Nwa2aUDa81w?si=nOQonxSPSllKWOEy
detikcom: 6
Rekomendasi Wisata Religi di Kediri yang Cocok untuk Liburan Idul Adha
https://www.detik.com/jatim/wisata/d-7381903/6-rekomendasi-wisata-religi-di-kediri-yang-cocok-untuk-liburan-idul-adha



No comments:
Post a Comment