Cara Menilai Harga Tanah di Kawasan Berkembang di Kota Kediri
Harga tanah tidak pernah diam. Setiap tahun, nilainya bisa naik terutama di kota berkembang seperti Kediri. Namun, tidak semua kenaikan harga berarti potensi investasi yang bagus.
Kesalahan umum investor pemula adalah membeli tanah karena “katanya murah”,
tanpa memahami apa yang membentuk harga tersebut.
Menilai harga tanah bukan hanya
soal angka di brosur, tetapi juga soal membaca potensi kawasan dari
infrastruktur, legalitas, hingga arah pengembangan wilayah.
Yuk, kita bahas langkah-langkah realistis untuk menilai harga tanah di kawasan
berkembang seperti Kediri agar tidak salah langkah.
1.
Kenali Faktor yang Mempengaruhi Harga Tanah
Sebelum menentukan apakah harga
tanah itu murah atau mahal, kamu harus tahu apa yang membentuk nilainya.
Beberapa faktor utama antara lain:
- Lokasi dan aksesibilitas: Tanah yang dekat dengan pusat kota, jalan utama,
atau fasilitas umum otomatis lebih mahal.
- Status legalitas: Sertifikat Hak Milik (SHM) punya nilai lebih
tinggi dibanding tanah girik atau warisan.
- Topografi dan kondisi fisik: Tanah datar, tidak rawan banjir, dan memiliki
lebar muka ideal cenderung bernilai lebih tinggi.
- Potensi pengembangan kawasan: Apakah di sekitar tanah ada proyek pemerintah,
jalan baru, atau kawasan industri yang akan dibangun?
Baca Juga: Keuntungan Finansial dari Investasi Rumah di Kota Kediri
2.
Gunakan Pendekatan “Harga Pasar Sekitar”
Cara paling sederhana dan
efektif untuk menilai harga tanah adalah dengan melihat harga properti
sejenis di sekitar lokasi.
Kamu bisa mencari referensi dari:
- Situs jual-beli properti seperti rumah123,
rumah.com, atau OLX
- Agen properti lokal di Kediri
- Notaris atau pejabat pembuat akta tanah (PPAT)
yang sering menangani transaksi di kawasan itu
Misalnya, jika harga tanah di daerah Ngasem berkisar Rp2,5 juta/m², tapi ada penawaran hanya Rp1,7 juta/m², jangan langsung tergiur. Bisa jadi ada faktor tersembunyi seperti akses jalan sempit, belum ada sertifikat, atau lokasi rawan banjir.
3.
Perhatikan Infrastruktur Sekitar dan Rencana Pengembangannya
Kawasan berkembang selalu punya
dua wajah: satu yang sudah ramai, dan satu lagi yang baru mulai tumbuh.
Nilai tanah di area seperti ini biasanya naik setiap kali ada proyek baru entah jalan, jembatan, atau perumahan.
Contohnya, rencana pembangunan tol Kediri–Tulungagung dan Bandara Dhoho telah membuat kawasan sekitar Gurah dan Wates mengalami kenaikan harga 15–25% dalam dua tahun terakhir.
4.
Tinjau Legalitas dan Status Tanah Secara Lengkap
Harga tanah murah tanpa dokumen
yang jelas bisa berubah jadi masalah besar.
Sebelum membeli, pastikan kamu memeriksa:
- Jenis sertifikat: SHM, HGB, atau belum bersertifikat.
- Kesesuaian dengan peta RTRW (Rencana Tata Ruang
Wilayah): Apakah lahan
tersebut masuk zona perumahan, pertanian, atau industri.
- Riwayat kepemilikan: Pastikan tidak dalam sengketa atau warisan yang
belum dibagi.
Untuk kawasan Kediri, kamu bisa
mengecek ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kediri atau menggunakan
aplikasi Sentuh Tanahku dari Kementerian ATR/BPN.
5.
Analisis Potensi Kenaikan Nilai di Masa Depan
Kediri saat ini berkembang ke
arah barat dan selatan, sejalan dengan pembangunan bandara dan kawasan industri
baru.
Wilayah seperti Banyakan, Ngasem, dan Kandat mulai menjadi
incaran investor karena harga masih di bawah Rp2 juta/m² namun potensi kenaikan
sangat besar.
Strategi jangka panjang: Beli tanah di kawasan yang punya “rencana masa depan”, bukan hanya yang ramai hari ini.
6.
Jangan Lupa Hitung Biaya Tambahan
Menilai harga tanah juga
berarti memperhitungkan biaya-biaya di luar harga jual, seperti:
- Biaya balik nama dan BPHTB (Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan)
- Biaya notaris dan PPAT
- Pajak penjual (PPh)
- Biaya perataan atau pengurugan tanah jika diperlukan
Semua biaya ini bisa mencapai 5–10%
dari harga jual, jadi pastikan kamu menghitungnya agar total investasi
tetap realistis.
Menilai
dengan Cermat, Untung Berlipat
Menilai harga tanah bukan
sekadar mencari yang paling murah, tapi mencari yang paling menguntungkan.
Dengan memahami faktor lokasi, infrastruktur, legalitas, dan potensi
pengembangan, kamu bisa membuat keputusan investasi yang cerdas.
Kediri kini bukan lagi kota
kecil melainkan pusat ekonomi baru di
Jawa Timur bagian barat.
Membeli tanah di kawasan berkembang hari ini bisa jadi keputusan terbaik untuk
masa depan.
Ingat, dalam dunia properti, waktu membeli lebih penting daripada waktu
menjual.
Penulis: Kanisia Emanuela Bantaika
No comments:
Post a Comment