5 Cara Perawatan Cat Dinding agar Tidak Mudah Mengelupas

Warna dan kualitas
cat dinding adalah elemen pertama yang menentukan kesan sebuah ruangan. Cat
berfungsi sebagai "pakaian" bagi rumah Anda; ia tidak hanya
memberikan karakter dan estetika rumah, tetapi juga berfungsi sebagai
lapisan pelindung pertama bagi struktur bangunan.
Namun, seringkali
kita menghadapi masalah klasik: cat dinding yang baru berumur jagung sudah
mulai menggelembung, retak, atau bahkan mengelupas.
Masalah ini tentu
sangat mengganggu pemandangan dan bisa menjadi indikasi adanya masalah yang
lebih serius. Cat yang mengelupas bukan hanya soal keindahan, tapi juga soal
daya tahan.
Investasi Anda pada
cat berkualitas bisa sia-sia jika tidak diimbangi dengan perawatan cat dinding yang tepat. Memahami cara merawatnya adalah kunci untuk menjaga
tampilan rumah tetap prima selama bertahun-tahun.
Baca juga: 5 Solusi Mengatasi Dinding Lembab dan Jamuran di Musim Hujan
Penyebab Cat Dinding Mudah
Mengelupas
Sebelum melangkah
ke solusi perawatan, penting untuk mendiagnosis akar masalahnya. Mengapa cat
dinding bisa mengelupas? Sebagian besar masalah berasal dari tiga faktor utama
ini.
Kelembapan Tinggi (Musuh Utama)
Faktor paling umum,
terutama di negara beriklim tropis seperti Indonesia, adalah dinding lembap.
Kelembapan bisa berasal dari rembesan air hujan pada cat tembok eksterior,
kebocoran pipa di dalam dinding, atau sirkulasi udara yang buruk di area
seperti kamar mandi dan dapur.
Air yang
terperangkap di balik lapisan cat akan mendorong cat ke luar, menyebabkan cat
menggelembung (blistering) yang pada akhirnya akan pecah dan mengelupas.
Kualitas Cat yang Rendah
Ada alasan mengapa
beberapa cat dijual dengan harga sangat murah. Kualitas cat tembok yang
rendah biasanya memiliki daya rekat (adhesi) yang buruk.
Kandungan pengikat
(binder) di dalamnya mungkin tidak cukup kuat untuk menempel sempurna pada
permukaan dinding dalam jangka waktu lama.
Persiapan Permukaan Dinding yang
Tidak Tepat
Ini adalah
kesalahan fatal saat proses aplikasi. Mengecat di atas permukaan yang kotor,
berdebu, berminyak, atau masih basah adalah resep pasti kegagalan.
Selain itu,
mengabaikan penggunaan primer cat (cat dasar) pada dinding baru atau
dinding yang baru dikerok juga membuat cat utama tidak bisa menempel dengan
maksimal.
Tips Jitu Perawatan Cat Dinding
Rumah
Merawat cat dinding
tidak serumit yang dibayangkan. Dengan beberapa langkah preventif dan rutin,
Anda bisa memperpanjang usianya secara signifikan.
Membersihkan Dinding Secara Rutin
Debu dan kotoran
yang menempel lama-kelamaan dapat merusak lapisan cat.
- Perawatan Kering: Gunakan
kemoceng atau penyedot debu dengan sikat halus secara rutin (misalnya
sebulan sekali) untuk menghilangkan debu.
- Perawatan Basah: Untuk noda,
gunakan spons atau kain mikrofiber yang dicelupkan ke dalam air sabun
lembut. Gosok perlahan dan segera keringkan dengan kain bersih. Ini adalah
cara membersihkan dinding yang paling aman.
Gunakan Cat Pelapis atau
Waterproofing
Untuk area yang
rentan lembap, seperti dinding eksterior, dinding kamar mandi, atau dinding
yang berbatasan langsung dengan tanah, lapisi dengan cat anti-bocor
(waterproofing) sebelum ditimpa cat utama. Ini menciptakan benteng pertahanan
terhadap rembesan air.
Segera Perbaiki Retak atau Kerusakan
Jangan menunda
perbaikan. Retak rambut sekalipun bisa menjadi pintu masuk bagi air dan
kelembapan.
Segera tutup
retakan dengan plamir (wall filler) yang sesuai, amplas halus, gunakan primer,
baru cat ulang di area tersebut.
Perhatikan Paparan Sinar Matahari
Untuk cat tembok
eksterior, paparan sinar UV yang ekstrem terus-menerus memang tak terhindarkan.
Namun, untuk cat tembok interior, usahakan menggunakan tirai atau gorden pada
siang hari yang terik.
Ini membantu
mencegah warna cat cepat pudar (chalking) dan menjaga keutuhannya.
Perawatan Berdasarkan Jenis Cat
Setiap jenis cat
memiliki karakter berbeda:
- Cat Akrilik/Latex (Berbasis
Air):
Paling umum untuk interior. Cukup mudah dibersihkan dengan sabun lembut
dan air. Hindari penggunaan pembersih berbahan kimia keras yang bisa
merusak lapisan warnanya.
- Cat Minyak (Oil-Based): Dulu sering
dipakai untuk kusen atau area yang butuh daya tahan ekstra. Cat ini lebih
tahan noda, tetapi perawatannya harus hati-hati. Membersihkannya mungkin
memerlukan spiritus mineral (mineral spirits) yang diencerkan, tapi
lakukan tes di area kecil terlebih dahulu.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
- Mengecat Saat Dinding Lembap: Kesalahan
paling fatal. Pastikan dinding benar-benar kering (kadar kelembapan ideal
di bawah 18%) sebelum primer atau cat menempel.
- Mengabaikan Retak dan Jamur: Langsung
menimpa jamur atau retakan dengan cat baru hanya akan menyembunyikan
masalah sementara. Jamur akan tumbuh kembali dan retakan akan muncul lagi.
Basmi jamur dengan cairan fungisida dan perbaiki retakan terlebih dahulu.
- Menggunakan Alat Pembersih
Abrasif:
Jangan pernah menggunakan sikat kasar, sabut baja, atau pembersih bubuk
yang abrasif pada dinding bercat. Ini akan menggores dan merusak lapisan finish
cat.

Investasi Jangka Panjang untuk
Estetika Rumah Anda
Merawat cat dinding
adalah sebuah investasi pada kenyamanan dan nilai estetika properti Anda.
Tindakan preventif sederhana seperti membersihkan debu secara rutin dan segera
menambal retak kecil jauh lebih mudah dan murah daripada harus memperbaiki
cat mengelupas di seluruh ruangan.
Dengan memahami
penyebab dan cara perawatannya, Anda dapat memastikan dinding rumah Anda tetap
terlihat indah, bersih, dan prima selama bertahun-tahun.
Untuk langkah
selanjutnya, pastikan Anda juga memahami cara memilih cat yang tepat untuk
kondisi rumah Anda.
Penulis: Shelia Wardatul Jannah ( lia )



No comments:
Post a Comment