Saturday, November 1, 2025

5 Cara Perawatan Cat Dinding agar Tidak Mudah Mengelupas

5 Cara Perawatan Cat Dinding agar Tidak Mudah Mengelupas

Warna dan kualitas cat dinding adalah elemen pertama yang menentukan kesan sebuah ruangan. Cat berfungsi sebagai "pakaian" bagi rumah Anda; ia tidak hanya memberikan karakter dan estetika rumah, tetapi juga berfungsi sebagai lapisan pelindung pertama bagi struktur bangunan.

Namun, seringkali kita menghadapi masalah klasik: cat dinding yang baru berumur jagung sudah mulai menggelembung, retak, atau bahkan mengelupas.

Masalah ini tentu sangat mengganggu pemandangan dan bisa menjadi indikasi adanya masalah yang lebih serius. Cat yang mengelupas bukan hanya soal keindahan, tapi juga soal daya tahan.

Investasi Anda pada cat berkualitas bisa sia-sia jika tidak diimbangi dengan perawatan cat dinding yang tepat. Memahami cara merawatnya adalah kunci untuk menjaga tampilan rumah tetap prima selama bertahun-tahun.


Baca juga: 5 Solusi Mengatasi Dinding Lembab dan Jamuran di Musim Hujan 


Penyebab Cat Dinding Mudah Mengelupas

Sebelum melangkah ke solusi perawatan, penting untuk mendiagnosis akar masalahnya. Mengapa cat dinding bisa mengelupas? Sebagian besar masalah berasal dari tiga faktor utama ini.

Kelembapan Tinggi (Musuh Utama)

Faktor paling umum, terutama di negara beriklim tropis seperti Indonesia, adalah dinding lembap. Kelembapan bisa berasal dari rembesan air hujan pada cat tembok eksterior, kebocoran pipa di dalam dinding, atau sirkulasi udara yang buruk di area seperti kamar mandi dan dapur.

Air yang terperangkap di balik lapisan cat akan mendorong cat ke luar, menyebabkan cat menggelembung (blistering) yang pada akhirnya akan pecah dan mengelupas.

Kualitas Cat yang Rendah

Ada alasan mengapa beberapa cat dijual dengan harga sangat murah. Kualitas cat tembok yang rendah biasanya memiliki daya rekat (adhesi) yang buruk.

Kandungan pengikat (binder) di dalamnya mungkin tidak cukup kuat untuk menempel sempurna pada permukaan dinding dalam jangka waktu lama.

Persiapan Permukaan Dinding yang Tidak Tepat

Ini adalah kesalahan fatal saat proses aplikasi. Mengecat di atas permukaan yang kotor, berdebu, berminyak, atau masih basah adalah resep pasti kegagalan.

Selain itu, mengabaikan penggunaan primer cat (cat dasar) pada dinding baru atau dinding yang baru dikerok juga membuat cat utama tidak bisa menempel dengan maksimal.

Jasa Pembuatan Website Properti

Tips Jitu Perawatan Cat Dinding Rumah

Merawat cat dinding tidak serumit yang dibayangkan. Dengan beberapa langkah preventif dan rutin, Anda bisa memperpanjang usianya secara signifikan.

Membersihkan Dinding Secara Rutin

Debu dan kotoran yang menempel lama-kelamaan dapat merusak lapisan cat.

  • Perawatan Kering: Gunakan kemoceng atau penyedot debu dengan sikat halus secara rutin (misalnya sebulan sekali) untuk menghilangkan debu.
  • Perawatan Basah: Untuk noda, gunakan spons atau kain mikrofiber yang dicelupkan ke dalam air sabun lembut. Gosok perlahan dan segera keringkan dengan kain bersih. Ini adalah cara membersihkan dinding yang paling aman.

Gunakan Cat Pelapis atau Waterproofing

Untuk area yang rentan lembap, seperti dinding eksterior, dinding kamar mandi, atau dinding yang berbatasan langsung dengan tanah, lapisi dengan cat anti-bocor (waterproofing) sebelum ditimpa cat utama. Ini menciptakan benteng pertahanan terhadap rembesan air.

Segera Perbaiki Retak atau Kerusakan

Jangan menunda perbaikan. Retak rambut sekalipun bisa menjadi pintu masuk bagi air dan kelembapan.

Segera tutup retakan dengan plamir (wall filler) yang sesuai, amplas halus, gunakan primer, baru cat ulang di area tersebut.

Perhatikan Paparan Sinar Matahari

Untuk cat tembok eksterior, paparan sinar UV yang ekstrem terus-menerus memang tak terhindarkan. Namun, untuk cat tembok interior, usahakan menggunakan tirai atau gorden pada siang hari yang terik.

Ini membantu mencegah warna cat cepat pudar (chalking) dan menjaga keutuhannya.


Perawatan Berdasarkan Jenis Cat

Setiap jenis cat memiliki karakter berbeda:

  • Cat Akrilik/Latex (Berbasis Air): Paling umum untuk interior. Cukup mudah dibersihkan dengan sabun lembut dan air. Hindari penggunaan pembersih berbahan kimia keras yang bisa merusak lapisan warnanya.
  • Cat Minyak (Oil-Based): Dulu sering dipakai untuk kusen atau area yang butuh daya tahan ekstra. Cat ini lebih tahan noda, tetapi perawatannya harus hati-hati. Membersihkannya mungkin memerlukan spiritus mineral (mineral spirits) yang diencerkan, tapi lakukan tes di area kecil terlebih dahulu.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

  1. Mengecat Saat Dinding Lembap: Kesalahan paling fatal. Pastikan dinding benar-benar kering (kadar kelembapan ideal di bawah 18%) sebelum primer atau cat menempel.
  2. Mengabaikan Retak dan Jamur: Langsung menimpa jamur atau retakan dengan cat baru hanya akan menyembunyikan masalah sementara. Jamur akan tumbuh kembali dan retakan akan muncul lagi. Basmi jamur dengan cairan fungisida dan perbaiki retakan terlebih dahulu.
  3. Menggunakan Alat Pembersih Abrasif: Jangan pernah menggunakan sikat kasar, sabut baja, atau pembersih bubuk yang abrasif pada dinding bercat. Ini akan menggores dan merusak lapisan finish cat.

Close-up tangan seseorang yang sedang mengelap noda di dinding putih dengan kain mikrofiber lembap

Investasi Jangka Panjang untuk Estetika Rumah Anda

Merawat cat dinding adalah sebuah investasi pada kenyamanan dan nilai estetika properti Anda. Tindakan preventif sederhana seperti membersihkan debu secara rutin dan segera menambal retak kecil jauh lebih mudah dan murah daripada harus memperbaiki cat mengelupas di seluruh ruangan.

Dengan memahami penyebab dan cara perawatannya, Anda dapat memastikan dinding rumah Anda tetap terlihat indah, bersih, dan prima selama bertahun-tahun.

Untuk langkah selanjutnya, pastikan Anda juga memahami cara memilih cat yang tepat untuk kondisi rumah Anda.


Penulis: Shelia Wardatul Jannah ( lia )

Postingan Terkait

No comments:

Post a Comment