Cara Menghitung Keuntungan Investasi Rumah Secara Tepat
Investasi rumah di kota berkembang seperti Kediri kini semakin diminati. Ketersediaan infrastruktur baru, akses jalan tol, serta kawasan industri yang tumbuh membuat nilai properti terus naik setiap tahun.
Namun, sebelum terjun ke dunia
investasi, penting bagi calon investor untuk memahami cara menghitung
keuntungan secara tepat.
Tanpa perhitungan matang,
investasi rumah bisa berisiko tinggi
terutama jika hanya mengikuti tren pasar tanpa strategi yang jelas.
Baca Juga: Panduan Lengkap Investasi Properti untuk Pemula di Kota Kediri
Langkah
Pertama: Ketahui Modal Awal dan Biaya Tambahan
Dalam dunia properti,
keuntungan tidak hanya dihitung dari harga jual dan beli. Ada beberapa biaya
tambahan yang perlu diperhitungkan sejak awal, seperti:
- Biaya notaris dan balik nama
- Pajak pembelian (BPHTB)
- Renovasi atau perbaikan kecil
- Biaya perawatan dan kebersihan bulanan
- Cicilan KPR (jika ada)
Contoh sederhana: jika Anda
membeli rumah di Kediri seharga Rp400 juta, lalu menambah biaya renovasi Rp20
juta dan biaya administrasi Rp10 juta, maka total modal awal Anda adalah Rp430
juta.
Langkah
Kedua: Hitung Nilai Jual Kembali atau Sewa
Keuntungan investasi rumah
berasal dari dua sumber: kenaikan nilai properti (capital gain) dan pendapatan
sewa (rental yield).
Berikut rumus sederhananya:
Capital Gain (%) =
[(Harga Jual – Harga Beli) / Harga Beli] x 100
Misalnya, rumah yang Anda beli
Rp400 juta, dijual Rp500 juta setelah dua tahun.
Maka keuntungannya adalah:
(500 – 400) / 400 x 100 = 25%
Sedangkan untuk sewa, rumusnya
adalah:
Rental Yield (%) =
(Pendapatan Sewa Tahunan / Harga Properti) x 100
Jika Anda menyewakan rumah
seharga Rp25 juta per tahun, maka:
(25 / 400) x 100 = 6,25% per tahun
Angka ini sudah termasuk cukup baik di pasar Kediri, di mana rata-rata yield rumah berkisar antara 5–8% tergantung lokasi dan fasilitas.
Langkah
Ketiga: Perhatikan Lokasi dan Potensi Kenaikan Harga
Lokasi masih menjadi faktor
utama dalam investasi properti. Di Kediri, kawasan dekat jalan utama,
tol Kediri–Tulungagung, atau kampus besar memiliki potensi kenaikan harga
yang lebih tinggi.
Pilih lokasi yang:
- Dekat dengan fasilitas publik (pasar, sekolah,
rumah sakit)
- Berada di kawasan berkembang
- Memiliki prospek kenaikan nilai tahunan minimal 10%
Dengan begitu, meskipun nilai sewa tidak besar, capital gain jangka panjang tetap menjanjikan.
Langkah
Keempat: Gunakan Rumus ROI untuk Akurasi Keuntungan
Rumus Return on Investment
(ROI) digunakan untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang Anda
peroleh dari investasi tersebut.
ROI (%) =
(Keuntungan Bersih / Total Modal Awal) x 100
Contoh:
- Harga beli rumah + biaya tambahan: Rp430 juta
- Harga jual setelah 3 tahun: Rp550 juta
- Keuntungan bersih: Rp120 juta
Maka ROI = (120 / 430) x 100 = 27,9%
dalam 3 tahun
Atau setara 9,3% per tahun.
ROI ini cukup ideal bagi
investasi properti di kota sekunder seperti Kediri.
Langkah
Kelima: Hindari Kesalahan Umum Investor Pemula
Banyak pemula terjebak karena
tergiur promosi harga murah atau iming-iming “return tinggi tanpa risiko”.
Berikut kesalahan yang sering terjadi:
- Tidak menghitung biaya tambahan seperti pajak dan
perawatan
- Membeli di lokasi yang belum berkembang
- Tidak menghitung nilai sewa secara realistis
- Terlalu cepat menjual sebelum nilai naik
signifikan
Selalu lakukan riset pasar lokal sebelum membeli. Cek tren harga properti di Kediri, serta pastikan legalitas sertifikat dan izin bangunan aman.
Langkah
Keenam: Optimalkan Properti Agar Nilainya Naik
Setelah membeli, jangan biarkan
properti kosong. Anda bisa:
- Menyewakannya jangka pendek (misalnya ke pekerja
atau mahasiswa)
- Melakukan perbaikan kecil seperti
pengecatan ulang atau menambah taman mini
- Mengubah interior agar lebih modern dan
fungsional
Langkah sederhana ini bisa
menaikkan nilai jual hingga 10–15% dalam waktu singkat.
Penulis: Kanisia Emanuela Bantaika
No comments:
Post a Comment