Mengelola Tanah agar Nilainya Terus Naik
Bagi banyak investor, memiliki tanah ibarat menanam pohon uang.
Nilainya jarang turun, bahkan bisa meningkat tajam seiring waktu terutama jika dikelola dengan baik.
Namun, tidak sedikit pemilik tanah yang hanya membiarkannya begitu saja,
berharap harganya naik tanpa usaha apa pun.
Padahal, strategi
pengelolaan yang tepat bisa mempercepat kenaikan nilai tanah hingga berkali
lipat.
Mulai dari menjaga kondisi lahan, mengurus legalitas, hingga mengikuti tren
pengembangan wilayah semuanya berperan
penting dalam membangun nilai aset jangka panjang.
Berikut langkah-langkah praktis
dan efektif agar tanah yang kamu miliki tidak sekadar diam, tapi terus
bertumbuh nilainya.
1.
Pastikan Legalitas Tanah Lengkap dan Aman
Langkah pertama dalam menjaga
nilai tanah adalah memastikan status hukumnya jelas.
Pastikan tanah memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Hak Guna
Bangunan (HGB) yang sah.
Tanah tanpa sertifikat atau masih berupa girik bisa sulit dijual, bahkan
menurunkan nilai pasar secara signifikan.
Selain itu, penting juga untuk:
- Memastikan batas tanah sesuai dengan data di
sertifikat.
- Melakukan balik nama jika baru dibeli.
- Menyimpan dokumen pendukung seperti IMB atau PBG
jika ada bangunan di atasnya.
Legalitas yang kuat memberi
rasa aman bagi pembeli maupun investor lain, sehingga harga tanahmu lebih
kompetitif di pasar.
Baca Juga: Tips Investasi Tanah Jangka Panjang yang Menguntungkan
2.
Rawat dan Jaga Kondisi Fisik Lahan
Tanah yang terurus menunjukkan potensi
dan keseriusan pemiliknya.
Sebaliknya, lahan yang dibiarkan dipenuhi semak belukar akan menurunkan daya
tarik visual dan mengundang risiko sengketa.
Beberapa hal sederhana tapi
penting untuk dilakukan:
- Bersihkan lahan secara berkala dari rumput liar
atau sampah.
- Pasang pagar sederhana untuk menunjukkan batas
kepemilikan.
- Tambahkan papan bertuliskan “Tanah Milik Pribadi”
atau “Dijual” jika berniat membuka peluang investor lain.
Langkah kecil ini membuat tanah
terlihat lebih bernilai dan siap dikembangkan baik untuk dijual, disewakan,
maupun dibangun.
3.
Bangun Akses atau Infrastruktur Kecil
Salah satu faktor utama yang
memengaruhi kenaikan nilai tanah adalah aksesibilitas.
Jika memungkinkan, bangun jalan kecil, saluran air, atau pagar permanen
di sekitar lahan.
Meski terlihat sederhana, infrastruktur ini bisa memberi kesan bahwa tanah siap
dikembangkan dan punya nilai jual lebih tinggi.
Di beberapa kawasan seperti
Kediri dan sekitarnya, lahan dengan akses mobil atau jalan paving bisa naik
harga 20–30% lebih cepat dibanding tanah tanpa akses.
Kamu juga bisa bekerjasama
dengan warga sekitar atau RT setempat untuk membangun akses bersama.
Semakin mudah dijangkau, semakin menarik tanahmu di mata calon pembeli atau
pengembang.
4.
Pahami Tren dan Arah Pengembangan Wilayah
Mengelola tanah tidak cukup
hanya dengan merawat fisiknya.
Kamu juga harus memantau arah pertumbuhan wilayah.
Perhatikan proyek-proyek pemerintah seperti pembangunan jalan tol, bandara,
kawasan industri, atau perumahan baru.
Contohnya, wilayah Kediri Barat
dan Gurah kini mulai dilirik karena proyek bandara dan peningkatan
infrastruktur.
Tanah di sekitar area seperti ini hampir selalu naik cepat, bahkan sebelum
proyek selesai.
Dengan memahami tren ini, kamu bisa menentukan waktu terbaik untuk menjual, membangun, atau memperluas lahan.
5.
Manfaatkan Lahan untuk Aktivitas Produktif
Tanah kosong yang dibiarkan
lama bisa kehilangan potensi ekonominya.
Salah satu strategi terbaik untuk menjaga nilainya tetap hidup adalah dengan menggunakan
lahan secara produktif.
Beberapa ide cerdas:
- Sewakan lahan untuk parkir, pertanian musiman,
atau gudang sementara.
- Jadikan lahan sebagai kebun mini atau area
usaha kecil.
- Jika lokasinya strategis, kamu bisa membangun ruko
kecil atau kontrakan sederhana.
Selain menjaga tanah tetap
aktif, cara ini juga memberi pendapatan pasif tambahan yang bisa
digunakan untuk perawatan atau pajak.
6.
Perhatikan Pajak dan Administrasi
Banyak pemilik tanah lupa
membayar pajak tahunan (PBB).
Padahal, keterlambatan pembayaran bisa menjadi catatan buruk saat tanah
akan dijual atau digadaikan.
Pastikan kamu selalu menyimpan
bukti pembayaran PBB dan memeriksa nilai NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) setiap
tahun.
NJOP yang naik biasanya menjadi sinyal bahwa area sekitar sedang berkembang dan
itu pertanda baik untuk nilai investasimu.
7.
Tambahkan Nilai Visual dan Fungsional
Nilai tanah tidak hanya
ditentukan oleh lokasi, tapi juga kesan pertama (visual appeal).
Kamu bisa menambah daya tarik dengan membuat gerbang kecil, memasang papan
informasi, atau menata bagian depan lahan agar terlihat bersih dan terawat.
Jika ingin lebih strategis,
gunakan teknologi seperti drone footage atau foto udara untuk
mempromosikan lahanmu secara profesional di media sosial atau platform properti
online.
Gambar yang menarik dapat meningkatkan nilai jual dan mempercepat proses
transaksi.
8.
Evaluasi dan Update Nilai Tanah Secara Berkala
Pasar properti terus berubah.
Oleh karena itu, lakukan evaluasi harga tanah setiap 6–12 bulan.
Bandingkan dengan harga di wilayah sekitar, konsultasikan dengan agen properti,
atau gunakan aplikasi peta nilai tanah daring.
Dengan begitu, kamu bisa tahu kapan saat terbaik untuk menjual, menambah modal, atau melakukan pengembangan.
Mengelola tanah bukan hanya
tentang menunggu nilai naik, tetapi bagaimana kamu merawat dan memaksimalkan
potensinya.
Mulai dari legalitas, kebersihan, akses, hingga penggunaan produktif setiap langkah berkontribusi pada peningkatan
nilai tanah.
Tanah yang dikelola dengan baik
akan selalu dicari dan dihargai tinggi, terutama di kawasan berkembang seperti
Kediri.
Karena pada akhirnya, tanah bukan sekadar aset diam, tapi modal masa depan
yang terus bertumbuh bila dirawat dengan strategi dan niat yang benar.
Penulis: Kanisia Emanuela Bantaika
No comments:
Post a Comment