Tips Investasi Tanah Jangka Panjang yang Menguntungkan
Investasi tanah selalu menjadi primadona di dunia properti. Nilainya terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan perkembangan infrastruktur. Di kota berkembang seperti Kediri, potensi keuntungan investasi tanah jangka panjang semakin menarik untuk dilirik.
Namun, untuk mendapatkan hasil
maksimal, dibutuhkan strategi yang matang dan pandangan jangka panjang.
Berikut beberapa tips
investasi tanah jangka panjang yang terbukti menguntungkan dan bisa kamu
jadikan panduan sebelum memutuskan membeli lahan.
1.
Pahami Tujuan Investasimu
Sebelum membeli tanah, tentukan
dulu tujuan investasimu. Apakah ingin menahan tanah hingga nilainya naik (capital
gain), atau berencana membangun properti di atasnya seperti rumah kontrakan
atau ruko?
Menentukan arah sejak awal akan membantumu memilih lokasi dan jenis tanah yang
tepat. Investasi tanpa tujuan yang jelas seringkali membuat modal
terjebak tanpa perkembangan signifikan.
Baca Juga: Cara Memulai Investasi Properti dengan Modal Terbatas di Kediri
2.
Pilih Lokasi dengan Potensi Pertumbuhan
Dalam investasi tanah, lokasi
adalah segalanya. Carilah lahan di wilayah yang memiliki prospek
pembangunan jangka panjang seperti akses jalan baru, proyek infrastruktur, atau
dekat kawasan industri.
Contohnya, area sekitar Kediri Barat dan Pare kini semakin diminati
karena adanya pembangunan jalan tol dan perluasan kawasan hunian. Semakin
strategis lokasi tanahmu, semakin tinggi pula potensi kenaikan nilainya dalam
beberapa tahun ke depan.
3.
Perhatikan Legalitas dan Dokumen Kepemilikan
Pastikan tanah yang kamu beli
memiliki dokumen yang lengkap seperti Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Sertifikat
Hak Guna Bangunan (HGB).
Cek keaslian sertifikat di kantor pertanahan (BPN) dan pastikan tidak ada
sengketa atau tumpang tindih.
Legalitas yang jelas bukan hanya melindungi investasimu dari risiko hukum, tapi
juga meningkatkan kepercayaan ketika kamu ingin menjual kembali lahan tersebut
di masa depan.
4.
Analisis Harga Pasar dan Potensi Kenaikan Nilai
Jangan terburu-buru membeli
hanya karena harga terlihat murah. Lakukan riset harga di kawasan sekitar agar
kamu tahu apakah harga tanah tersebut wajar atau tidak.
Tanah dengan harga yang sedikit lebih tinggi namun berada di lokasi yang
berkembang bisa memberi keuntungan jangka panjang lebih besar dibanding
tanah murah di area yang stagnan.
Kuncinya adalah keseimbangan antara harga, lokasi, dan potensi pertumbuhan
nilai.
5.
Cek Kondisi Fisik dan Aksesibilitas Tanah
Tanah yang baik untuk investasi
bukan hanya strategis, tapi juga mudah diakses. Pastikan ada jalan kendaraan
menuju lokasi, tersedia sumber air bersih, serta tidak rawan banjir.
Jika memungkinkan, lakukan survei langsung untuk memeriksa kondisi tanah dan
lingkungan sekitar.
Tanah yang aman dan nyaman akan lebih menarik bagi calon pembeli atau
penyewa di masa depan.
6.
Hindari Tanah Bermasalah
Banyak kasus investor rugi
karena tergiur harga murah namun tidak menelusuri asal-usul tanahnya. Hindari
lahan dengan status abu-abu, seperti belum bersertifikat atau masih dalam
sengketa keluarga.
Gunakan jasa notaris atau PPAT terpercaya untuk memastikan proses jual
beli dilakukan sesuai hukum. Langkah ini akan menyelamatkan kamu dari kerugian
besar di kemudian hari.
7.
Sabar dan Konsisten
Investasi tanah bukan jenis
investasi cepat untung. Dibutuhkan kesabaran dan pandangan jangka panjang.
Biasanya nilai tanah meningkat signifikan dalam 5–10 tahun, terutama di daerah
yang sedang berkembang.
Namun, keuntungan yang diperoleh bisa jauh lebih besar dibanding instrumen
investasi lain seperti deposito atau reksa dana.
8.
Diversifikasi Aset Properti
Jika kamu sudah memiliki satu
lahan, pertimbangkan untuk membagi investasi di beberapa lokasi berbeda.
Misalnya, sebagian di kawasan kota dan sebagian lagi di pinggiran.
Diversifikasi membantu menurunkan risiko dan memperluas peluang keuntungan,
karena pertumbuhan harga tanah tidak selalu merata di setiap wilayah.
9.
Pantau Perkembangan Infrastruktur
Salah satu faktor utama yang
mendorong kenaikan nilai tanah adalah pembangunan infrastruktur. Pantau terus
proyek pemerintah seperti jalan tol, bandara, atau kawasan industri baru.
Tanah di sekitar proyek semacam ini biasanya mengalami lonjakan nilai
signifikan dalam beberapa tahun.
Informasi bisa kamu dapatkan melalui situs resmi pemerintah daerah atau forum
properti lokal.
10.
Rancang Strategi Keluar (Exit Strategy)
Setiap investasi harus memiliki
rencana keluar. Tentukan kapan waktu terbaik untuk menjual tanah atau
mengembangkannya menjadi aset produktif.
Jika kamu ingin hasil cepat, pertimbangkan membangun rumah kontrakan atau kios
di atasnya. Tapi jika ingin keuntungan maksimal, tahan hingga area sekitar
berkembang lebih pesat.
Investasi tanah jangka panjang
memang membutuhkan waktu dan kesabaran, tapi hasilnya sangat menjanjikan
jika dikelola dengan benar.
Kunci utamanya adalah riset, lokasi strategis, legalitas yang aman, dan
komitmen jangka panjang.
Tanah tidak bisa diproduksi lagi, namun permintaan akan tempat tinggal dan
lahan usaha akan selalu meningkat.
Jadi, semakin cepat kamu memulainya, semakin besar peluangmu untuk menikmati keuntungan dari kenaikan nilai tanah di masa depan.
Penulis: Kanisia Emanuela Bantaika
No comments:
Post a Comment