Wednesday, October 15, 2025

Perbedaan Investasi Tanah Kosong dan Tanah Bangunan Mana yang Lebih Menguntungkan?

Interior rumah industrial dengan bata ekspos dan pencahayaan alami modern

Dalam dunia properti, tanah adalah aset yang tidak tergantikan. Nilainya cenderung naik dari waktu ke waktu dan menjadi pilihan favorit bagi banyak investor di Indonesia, termasuk di Kediri yang kini tumbuh pesat secara ekonomi dan infrastruktur.

Namun, sering muncul pertanyaan penting: lebih baik berinvestasi di tanah kosong atau tanah yang sudah ada bangunannya?
Keduanya punya karakter, keuntungan, dan risiko berbeda. Memahami perbedaan ini bisa membantu kamu memilih jenis investasi yang paling sesuai dengan tujuan finansialmu.

 

1. Pengertian Dasar: Tanah Kosong vs Tanah Bangunan

Sebelum masuk ke strategi, mari pahami dulu apa yang dimaksud keduanya.

Tanah Kosong

Tanah kosong adalah lahan tanpa bangunan permanen di atasnya. Umumnya digunakan untuk investasi jangka panjang, pembangunan rumah pribadi, atau proyek masa depan.

Tanah Bangunan

Sebaliknya, tanah bangunan adalah lahan yang sudah memiliki konstruksi di atasnya bisa berupa rumah, ruko, atau gedung kecil. Jenis ini cocok untuk investor yang ingin mendapatkan pendapatan pasif lebih cepat melalui sewa.


 Baca Juga: Panduan Lengkap Investasi Properti untuk Pemula di Kota Kediri

 

2. Perbedaan Utama dalam Nilai dan Potensi Keuntungan

a. Nilai Investasi

Tanah kosong memiliki harga lebih rendah per meter persegi dibanding tanah bangunan. Namun, nilainya bisa melonjak signifikan ketika area tersebut mulai berkembang.

Sedangkan tanah bangunan memiliki nilai awal yang lebih tinggi karena mencakup harga lahan dan struktur fisik. Meski begitu, kenaikan nilainya tidak selalu secepat tanah kosong karena faktor usia dan kondisi bangunan.

b. Potensi Penghasilan

Tanah bangunan unggul dalam hal cash flow. Kamu bisa menyewakannya langsung untuk tempat tinggal atau usaha. Sementara tanah kosong cenderung menghasilkan keuntungan hanya ketika dijual kembali.

Interior rumah industrial dengan bata ekspos dan pencahayaan alami modern

3. Biaya Perawatan dan Pajak

Salah satu perbedaan besar ada pada biaya tambahan.
Tanah kosong nyaris tidak memerlukan biaya perawatan, cukup dijaga agar tidak ditumbuhi semak atau diserobot pihak lain. Pajaknya pun lebih ringan.

Sebaliknya, tanah bangunan butuh biaya perawatan rutin, terutama jika disewakan. Cat ulang, perbaikan, atau renovasi menjadi pengeluaran yang harus diperhitungkan. Pajaknya juga lebih tinggi karena mencakup bangunan di atas lahan tersebut.


4. Risiko Investasi

Setiap investasi punya risiko tersendiri.

  • Tanah Kosong: Risiko utama adalah menunggu terlalu lama sebelum nilai naik. Selain itu, keamanan lahan juga harus dijaga agar tidak disalahgunakan pihak lain.
  • Tanah Bangunan: Risiko utamanya ada pada kerusakan fisik bangunan dan kemungkinan penyewa tidak menjaga properti dengan baik.

Maka penting untuk memiliki strategi pengelolaan dan pemeliharaan yang tepat agar aset tetap bernilai tinggi.

Jasa Pembuatan Website Properti

5. Legalitas dan Dokumen Kepemilikan

Baik tanah kosong maupun tanah bangunan wajib memiliki dokumen resmi seperti sertifikat hak milik (SHM) atau sertifikat hak guna bangunan (HGB).
Namun, untuk tanah bangunan, kamu juga perlu memastikan izin mendirikan bangunan (IMB) atau PBG sudah lengkap agar tidak bermasalah di kemudian hari.

 

6. Strategi Memilih yang Tepat untuk Investasi

Menentukan pilihan terbaik tergantung pada tujuan finansial, modal, dan waktu investasi.

  • Jika kamu mencari kenaikan nilai jangka panjang, pilih tanah kosong di area berkembang seperti Kediri Barat atau Pare.
  • Jika kamu ingin penghasilan cepat, pilih tanah bangunan di lokasi strategis seperti dekat kampus atau pusat perdagangan.

Bisa juga memadukan keduanya: membeli tanah kosong sekarang untuk dibangun rumah kontrakan beberapa tahun ke depan  strategi ganda yang banyak digunakan investor cerdas.

Interior rumah industrial dengan bata ekspos dan pencahayaan alami modern

Baik tanah kosong maupun tanah bangunan sama-sama menjanjikan, tergantung dari cara kamu mengelolanya.
Tanah kosong memberikan fleksibilitas dan potensi kenaikan harga tinggi, sedangkan tanah bangunan menawarkan penghasilan rutin dan nilai langsung.

Untuk investor pemula, mulailah dari skala kecil, pelajari pasar, dan fokus pada lokasi dengan prospek pertumbuhan nyata. Karena pada akhirnya, bukan hanya apa yang kamu beli, tapi di mana kamu membelinya yang menentukan kesuksesan investasi properti.

Jasa Pembuatan Website Properti

Penulis: Kanisia Emanuela Bantaika

Postingan Terkait

No comments:

Post a Comment