Thursday, October 16, 2025

Strategi Membeli Tanah di Kawasan Berkembang

Interior rumah industrial dengan bata ekspos dan pencahayaan alami modern

Kawasan berkembang selalu menjadi magnet bagi para investor tanah.

Pertumbuhan infrastruktur, akses jalan, dan fasilitas publik yang terus meningkat membuat harga tanah di wilayah seperti ini cepat naik dan menjanjikan keuntungan besar.

Namun, membeli tanah di kawasan berkembang juga butuh strategi. Tanpa riset dan perhitungan matang, kamu bisa saja salah memilih lokasi yang ternyata tidak berkembang seperti prediksi.

Berikut panduan dan strategi cerdas membeli tanah di kawasan berkembang, agar setiap rupiah yang kamu tanam benar-benar tumbuh menjadi keuntungan jangka panjang.

 

1. Pahami Arti Kawasan Berkembang

Sebelum membeli, penting untuk memahami apa yang dimaksud kawasan berkembang.
Kawasan berkembang adalah daerah yang sedang mengalami peningkatan aktivitas ekonomi, infrastruktur, dan hunian. Biasanya, lokasi seperti ini mulai dilirik karena dekat dengan pusat kota atau proyek pemerintah besar seperti jalan tol, bandara, dan kawasan industri.


2. Lakukan Analisis Infrastruktur Sekitar

Salah satu indikator paling kuat dari kawasan berkembang adalah pembangunan infrastruktur.
Perhatikan proyek-proyek besar seperti jalan raya baru, transportasi umum, sekolah, dan pusat perbelanjaan.

Semakin banyak fasilitas publik dibangun, semakin tinggi minat masyarakat untuk tinggal di area tersebut. Hal ini otomatis akan mendorong kenaikan harga tanah.

Kamu bisa mencari informasi melalui rencana RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) di kantor pemerintahan daerah atau sumber berita lokal.
Ingat, investor yang sukses adalah mereka yang melihat peluang lebih cepat dari orang lain.


Baca Juga: Cara Menilai Harga Tanah di Kawasan Berkembang di Kota Kediri

 

3. Prioritaskan Akses dan Mobilitas

Tanah di kawasan berkembang harus memiliki akses mudah ke jalan utama atau transportasi publik.
Jangan tergiur harga murah di lokasi yang sulit dijangkau, karena faktor mobilitas menjadi penentu utama dalam pertumbuhan nilai properti.

Jika lokasi bisa diakses dengan kendaraan umum, dekat pintu tol, atau berada di jalur alternatif menuju kota besar, maka peluang kenaikan harga sangat tinggi.

 

4. Beli Saat Harga Masih “Dingin”

Kunci sukses investasi tanah di kawasan berkembang adalah membeli sebelum daerah itu benar-benar ramai.
Ketika proyek infrastruktur baru diumumkan, harga tanah biasanya mulai naik. Tapi, ketika proyek sudah selesai dan kawasan jadi populer, potensi keuntungan justru mulai menurun.

Oleh karena itu, cobalah membeli tanah di awal masa pengembangan, bukan setelah harga melonjak.
Langkah ini dikenal dengan istilah “early stage investing”, di mana investor membeli tanah sebelum booming agar mendapatkan margin keuntungan maksimal.

Interior rumah industrial dengan bata ekspos dan pencahayaan alami modern

5. Perhatikan Arah Pertumbuhan Kota

Setiap kota memiliki arah pertumbuhan alami yang ditentukan oleh rencana tata ruang dan kondisi geografis.
Misalnya, jika pembangunan lebih fokus ke barat karena adanya jalan tol baru, maka membeli tanah di wilayah barat kota akan lebih menguntungkan.

Pelajari juga pola migrasi penduduk dan ekspansi kawasan hunian baru.
Biasanya, developer besar juga ikut berperan dalam membentuk arah pertumbuhan kota. Ketika ada proyek perumahan atau pusat komersial besar, itu tanda kuat bahwa kawasan tersebut akan berkembang pesat.

 

6. Jangan Abaikan Legalitas Tanah

Berapapun potensinya, jangan pernah membeli tanah tanpa memastikan legalitasnya.
Pastikan tanah memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) dan bukan tanah sengketa.
Periksa batas tanah dan kesesuaian data fisik dengan peta BPN agar tidak bermasalah di kemudian hari.

Untuk kawasan berkembang, risiko sengketa sering muncul karena nilai tanah naik cepat dan banyak pihak mengklaim kepemilikan. Jadi, pastikan dokumenmu kuat sejak awal.

 

7. Lihat Aktivitas Ekonomi dan Sosial di Sekitar

Kawasan yang sedang berkembang biasanya menunjukkan peningkatan aktivitas ekonomi.
Misalnya, munculnya toko, kafe, rumah kontrakan, hingga proyek perumahan baru.
Aktivitas sosial seperti pembangunan tempat ibadah atau sekolah juga menandakan area itu mulai hidup.

Semakin ramai aktivitas ekonomi, semakin cepat harga tanah naik.
Jadi, sebelum membeli, observasi langsung suasana lingkungan sekitar. Lihat apakah area tersebut mulai ramai dan banyak proyek pembangunan baru.

Jasa Pembuatan Website Properti

8. Hindari Spekulasi Berlebihan

Spekulasi sering jadi jebakan berbahaya dalam investasi tanah.
Banyak orang membeli tanah hanya karena “katanya akan ada jalan tol” tanpa memastikan kebenarannya.
Akibatnya, dana besar terjebak di lokasi yang ternyata tidak berkembang.

Gunakan data, bukan asumsi. Cari bukti rencana pembangunan dari sumber resmi, dan bandingkan harga pasar di wilayah sekitar sebelum memutuskan membeli.

 

9. Siapkan Strategi Kelanjutan

Setelah membeli tanah, tentukan strategi jangka panjang: apakah akan dijual kembali, disewakan, atau dibangun properti di atasnya.
Memiliki rencana lanjutan membuat investasimu lebih terarah dan produktif.

Tanah di kawasan berkembang sangat ideal untuk dijadikan rumah kontrakan, kos, atau bahkan lahan usaha.
Jika kamu hanya menyimpannya tanpa pengelolaan, potensi keuntungan bisa berkurang.

Interior rumah industrial dengan bata ekspos dan pencahayaan alami modern

Membeli tanah di kawasan berkembang memang peluang besar, tapi harus dilakukan dengan perhitungan dan strategi.
Pahami arah pertumbuhan kota, cek legalitas, perhatikan infrastruktur, dan hindari spekulasi.

Dengan pendekatan yang tepat, kamu bukan hanya membeli sebidang lahan, tapi juga menanam masa depan yang nilainya terus bertumbuh.
Karena dalam investasi tanah, bukan siapa yang cepat, tapi siapa yang paling cermat membaca peluang.

Jasa Pembuatan Website Properti

Penulis: Kanisia Emanuela Bantaika 

Postingan Terkait

No comments:

Post a Comment